Sejarah wisata Curug Nangka ternyata dulunya di daerah tersebut ada pohon nangka yang buahnya sebesar gulungan kasur dan pohon tersebut Cuma satu-satunya pohon yang sebesar gulungan kasur didekat curug tersebut, maka itu sampai orang-orang menyebutnya lokasi “Curug Nangka”.
CURUG NANGKA (Tourism Indonesia, Bogor Indonesia)
Selain itu, di curug tesebut ada lubang yang bisa tembus ke lokasi Cipatuhunan Kute Maneh Sukabumi dan dicurug itu ada juga tempat atau ruangan buat yang berdiam diri/semedi yaitu sekaligus tempat Ziarah agar segala maksud biar terlaksana seperti contoh minta rizki, naik pangkat atau jabatan dan ternyata benar banyak orang yang dikabulkan segala permintaannya tersebut apalagi bila bulan Maulud banyak sekali orang berziarah yang konon yang “menempati” di Curug Nangka tersebut yaitu Raden Surya Kencana, Bah Haji Gempor, Bah Jamrong, dll. Sampai saat ini Curug Nangka, merupakan salah satu curug andalan Kabupaten Bogor disamping Curug Luhur dan Curug Cilember. Hal ini dapat terlihat dari foto-foto peta wisata yang menampilkannya dan disandingkan dengan kedua curug tersebut pada pintu masuk ke lokasi.Menuju kelokasi Curug Nangka bukanlah hal yang sulit, jalan yang beraspal meskipun kecil namun mulus mengakibatkan kendaraan bergardan rendahpun sah-sah aja dibawa menuju lokasi ini. Sarana angkutan umum juga tersedia, namun itu berarti butuh tenaga ekstra lagi untuk berjalan dari lokasi pemberhentian angkutan umum ke lokasi wisata ini.Dari papan penunjuk lokasi wisata Curug Nangka terlhat bahwa ada curug lain yang terletak berdekatan dengan curug ini, yang dinamakan Curug Kawung. Disamping itu, terdapat pula bumi perkemahan yang sering digunakan oleh para pencinta alam menghabiskan malam-malamnya dengan mendirikan tenda-tenda beserta api unggun. Letak Curug Nangka itu sendiri tidaklah terlalu jauh dari pintu masuk, namun lokasi-nya yang cukup tersembunyi, bisa dimungkinkan terlewatkan saat dikunjungi. Pada kunjungan awal di musim hujan, penulis sendiri menyangka telah mengunjungi dan melihat Curug Nangka, padahal air terjun yang telah penulis lihat sebenarnya adalah Curug Kawung.Lokasi Curug Kawung ini terletak dibagian hulu dari Curug Nangka. Perjalanan menuju Curug Kawung cukup melelahkan karena selain licin oleh hujan atau lembab juga jalan setapak yang dilalui memiliki kontur naik-turun. Meskipun demikian Curug Kawung terletak dilokasi yang cukup terbuka sehingga lebih aman bila sewaktu-waktu terjadi air bah. Berbeda denganCurug Kawung, lokasi Curug Nangka bisa dikatakan berada dalam lembah yang curam dan dibatasi tebing-tebing yang tinggi yang tentunya bila sewaktu-waktu terjadi air bah akan sangat berbahaya bagi pengunjung karena bisa dikatakan pengunjung berada di dasar sebuah bejana dengan satu jalan keluar yang diapit oleh tebing tanah yang cukup tinggi. Walau terletak dibagian hilir dari Curug Kawung, Curug Nangka lebih ekspresif disebut sebagai air terjun. Limpahan airnya sangat deras meskipun di musim kemarau ditambah lagi dengan lokasi-nya yang cukup tersembunyi menambahkan kesan yang lebih alami. Selain menyajikan objek wisata berupa air terjun, di Curug Nangka banyak sekali berkeliaran kera-kera liar. Kera-kera ini terkadang cukup berani menghampiri pengunjung hanya sekedar untuk meminta/mengambil sisa-sisa makanan. Hal ini tentunya memiliki nilai tersendiri sebagai atraksi tambahan. Sayangnya pada kunjungan terakhir ke objek ini, penulis tidak menemukan satu ekor kera-pun yang mau menampakkan diri, mungkinkah disebabkan karena saat itu sepi pengunjung sehingga sedikit makanan ataukah cuaca yang cukup panas menyebabkan kera-kera tersebut lebih memilih untuk bernaung/sembunyi diantara belukar pepohonan.
Curug Nangka dibuka oleh Perhutani tahun 1991 jadi Wana Wisata Curug Nangka dengan luas 17 ha petak 40a RPH Sukamantri BKPH Bogor KPH Bogor, termasuk dalam wilayah administrative Desa Sukajadi dan Desa Gunung malang Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.
Berdasarkan informasi, untuk masuk ke kawasan wisata ini, pengunjung
harus merogoh kocek Rp10.000. Untuk loket pertama pengunjung diharuskan
membayar tiket yang diadakan oleh Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari dan
Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya sebesar Rp7.500 untuk retribusi
dan asuransi dari PT. Asuransi Bhakti Bayangkara.
Lalu, untuk loket yang kedua adalah sebesar Rp2.500. Loket yang kedua adalah loket yang berada dalam naungan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Curug Nangka.
Lalu, untuk loket yang kedua adalah sebesar Rp2.500. Loket yang kedua adalah loket yang berada dalam naungan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Curug Nangka.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, silahkan tinggalkan komentar