Sungai Musi Palembang |
Cerita Sungai Musi
mempunyai panjang 750 Km dan merupakan sungaiterpanjang di Pulau Sumatera.
Sejak masa Kerajaan Sriwijaya, sungai musi ini terkenal sebagai sarana transportasi utama masyarakat.
Di tepi Sungai Musi terdapat Pelabuhan Boom Baru dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: seberang ilir di bagian utara
dan seberang ulu di bagian selatan.
Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang,
Bengkulu.
Sungai ini merupakan muara sembilan anak sungai besar, yaitu Sungai Komering,Rawas,Batanghari, Leko,
Lakitan, Kelingi, Lematang, Semangus, dan Ogan.
Sungai Musi penting bagimasyarakat Palembang karena sebagai salah satu alternatif sarana transportasi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perahu (taksi) motor yang mondar-mandir membawa penumpang yang ingin
menyeberang.
Biasanya pengunjung
berdatangan pada sore hingga malam hari untuk menyaksikan matahari terbenam dan suasana malam yang diterangi lampu-lampu di sekitar sungai.
Pengunjung Sungai Musi
Pada malam Minggu atau malam liburan lainnya, biasanya jumlah pengunjung yang mengunjungi jembatan Ampera dan sekitarnya akan lebih banyak.
Sungai Musi menjadi tempat rekreasi untuk tua-muda dan anak-anak, termasuk wisatawan di luar kota Palembang. Di kawasan ini, pengunjung dapat menyaksikan Rumah Rakit, yaitu rumah tradisional khas Palembang.
Pada hari-hari perayaan tertentu, misalnya Hari Peringatan Kemerdekaan Indonesia, diadakan festival air, seperti perlombaan perahu (bidar), kontes menghias perahu, perlombaan berenang menyeberangi sungai dan lain-lain.
Sungai Musi terletak di tengah kota Palembang, yang mana bagian ilir berada di Palembang bagian utara dan ulu berada di Palembang bagian selatan.
Pengunjung Sungai Musi |
Gambaran Sungai Musi
Untuk memasuki kawasan ini pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk karena Sungai Musi merupakan kawasan terbuka.
Untuk menuju ke Sungai Musi, pengunjung dapat menggunakan angkutan kota (angkot) dengan jurusan Ampera atau Pasar 16 Ilir dari terminal Sako Kenten Palembang, tarifnya sekitar Rp.1.500,- sampai Rp.5.000,- atau menggunakan Becak Palembang, dengan tarif sekitar Rp.5.000,- sampai Rp.10.000,-.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung ke blog saya, silahkan tinggalkan komentar